3

Fungsi / Function dalam Bahasa Pemrograman C++

Tugas Kuliah
Nama : Mathin Mochammad
NIM : TI111009
Semester 3 Reguler Teknik Informatika
Pemrograman Bahasa C++

FUNGSI

Fungsi adalah sekumpulan perintah operasi program yang dapat menerima argumen input dan dapat memberikan hasil output yang dapat berupa nilai ataupun sebuah hasil operasi.


Nama fungi yang didefinisikan sendiri oleh pemrogram tidak boleh sama dengan nama build-in function pada compiler  C++. Fungsi digunakan agar pemrogram dapat menghindari penulisan bagian program (kode) berulang-ulang, dapat menyusun kode program agar terlihat lebih rapi dan kemudahan dalam debugging program. 

FUNGSI, DEKLARASI DAN DEFINISI NYA 
Pemrogram dapat membuat fungsi yang didefinisikan sendiri olehnya.
Contoh :
      // Fungsi kuadrat
      // tipe_return nama_fungsi (tipe_argument argumen)
      float kuadrat ( float x ) 
      {
        return x*x;
      } 
Fungsi yang didefinisikan oleh pemrogram terdiri atas dua bagian, yaitu judul (header) dan isi (body). Judul dari sebuah fungsi terdiri dari tipe return (float), nama fungsi (kuadrat) dan list parameter (float x).
Jadi, judul untuk fungsi kuadrat adalah 
     float kuadrat ( float x ) 
Isi dari sebuah fungsi adalah blok kode yang mengikuti judulnya. Berisi kode yang menjalankan aksi dari fungsi, termasuk pernyataan return yang memuat nilai fungsi yang akan dikembalikan ke yang memanggilnya, Isi dari fungsi kuadrat() adalah
       {
          return x*x;
       } 
Biasanya isi dari fungsi cukup besar. Meskipun demikian, judulnya tetap hanya berada dalam satu baris. Isi dari sebuah fungsi dapat memanggil fungsi itu sendiri ( disebut rekursif ) atau memanggil fungsi lainnya.
Pernyataan return dari sebuah fungsi mempunyai dua manfaat, yaitu akan mengakhiri fungsi dan mengembalikan nilainya ke program pemanggil. Bentuk umum pernyataan return adalah : 
       return ekspresi
Dengan ekspresi adalah sebuah ekspresi yang nilainya dinyatakan untuk sebuah variable yang tipenya sama seperti tipe return. Terdapat juga fungsi yang tidak memberikan nilai return atau tipe returnnya void. 
Contoh :
#include <iostream.h>
void sayHello(char[])  ; // deklarasi fungsi sayHello()
void main()
{
char n[50];
cout<<"Masukkan nama anda : "; cin>>n;
sayHello(n);
void sayHello(char nama[]) // definisi funsi sayHello()
{
cout<<"Selamat datang "<<nama;
}

Pengertian deklarasi fungsi berbeda dengan dengan definisi fungsi. Suatu deklarasi fungsi adalah judul fungsi yang sederhana yang diikuti oleh tanda semicolon ( ; ). Sedangkan definisi fungsi adalah fungsi yang lengkap, terdiri dari judul dan isinya. Suatu deklarasi fungsi disebut juga sebagai prototype fungsi.
Suatu deklarasi fungsi seperti layaknya suatu deklarasi variabel, yang memberitahu compiler semua informasi yang dibutuhkan untuk mengkompilasi file. Compiler tidak perlu mengetahui bagaimana fungsi bekerja, yang perlu diketahui adalah nama fungsi, jumlah dan tipe parameternya, dan tipe balikannya (return). Hal ini merupakan informasi yang dimuat secara lengkap dalam judul fungsi.
Juga seperti sebuah deklarasi variabel, suatu deklarasi fungsi harus muncul diatas semua nama fungsi yang digunakannya. Berbeda dengan definisi fungsi, yang dapat diletakkan terpisah dari deklarasinya, dan dapat muncul dimana saja diluar fungsi main() dan biasanya dituliskan setelah fungsi main() atau dalam file terpisah yang jika ingin digunakan tinggal menambahkan prepocessor #include “nama_file” pada file utama. Jika definisi fungsi diletakkan diatas fungsi main() maka deklarsi fungsi tidak diperlukan.
Variabel-variabel yang di list di dalam parameter fungsi disebut parameter-parameter formal atau argumen-argumen formal. Variabel lokal seperti ini hanya ada selama eksekusi fungsi yang bersangkutan. Dalam contoh dibawah, parameter-parameter formalnya adalah x dan y.
Variabel yang dilist dalam pemanggilan fungsi disebut parameter-parameter actual atau argumen-argumen aktual. Sama seperti variabel lainnya dalam program utama, variabel-variabel tersebut harus dideklarasikan sebelum digunakan dalam pemanggilan. Dalam contoh dibawah, parameter-parameter aktualnya adalah m dan n.
 Contoh :
// Penggunaan Fungsi Rekursif :
// Program mengecek sebuah bilangan integer atau bukan
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <math.h>
void cekInt(double); 
void main()
{
double angka;
cout<<"Masukan sebuah angka :";cin>>angka;
cekInt(angka);
void cekInt(double n)
{
if(n>1)cekInt(n-1);
else if(n<1)cekInt(-n-1);
else
  {
   if(n>0&&n<1)cout<<n<<"\t Bukan bilangan bulat\n";
   else cout<<n<<"\t Bilangan bulat\n";
  }

NILAI BAWAAN UNTUK ARGUMEN FUNGSI 
Salah satu keistimewaan C++ yang sangat bermanfaat dalam pemrograman adalah adanya kemampuan untuk menyetel nilai default Argumen fungsi. Argumen-argumen yang mempunyai nilai bawaan nantinya dapat tidak disertakan di dalam pemanggilan fungsi dan dengan  sendirinya C++ akan menggunakan nilai bawaan dari argumen yang tidak disertakan. 
Contoh :
 
Penjelasan :
Jika pada program, argumen sayHello tidak diberikan, maka program akan menampilkan:      
      Halloo …
Sebanyak satu kali, namun jika argumen pada fungsi sayHello diberikan, misalkan sayHello(4), maka program akan menampilkan 
       Halloo …
       Halloo …
       Halloo …
       Halloo … 
Itulah yang disebut dengan nilai default pada  fungsi.
       
FUNGSI-FUNGSI BAWAAN  C++
Anda dapat menggunakan fungsi-fungsi bawaan C++, misalkan fungsi-fungsi matematika, pengolah kata dan banyak lagi. Sebenarnya (mungkin tidak terasa bagi anda) main juga adalah fungsi, jadi tanpa anda sadari sebenarnya anda telah menggunakan fungsi.
Untuk dapat menggunakan fungsi-fungsi tersebut anda harus meng-include file dimana fungsi tersebut didefinisikan. 
Misalkan :
  • Fungsi – fungsi matematika, anda harus meng-include file math.h
  • Fungsi – fungsi pengolah string dan karakter, anda harus meng-include file string.h
  • Fungsi clrscr(), getch(), getche() dalam file conio.h

JENIS-JENIS FUNGSI  

  1. Fungsi Tanpa Nilai Balik (Void)

    Fungsi yang void sering disebut juga prosedur. Disebut void karena fungsi tersebut tidak mengembalikan suatu nilai keluaran yang didapat dari hasil proses fungsi tersebut.

    Ciri-ciri dari jenis fungsi Void adalah sebagai berikut:
    • Tidak adanya keyword return.
    • Tidak adanya tipe data di dalam deklarasi fungsi.
    • Menggunakan keyword void.
    • Tidak dapat langsung ditampilkan hasilnya.
    • Tidak memiliki nilai kembalian fungsi.

    Keyword void juga digunakan jika suatu function tidak mengandung suatu parameter apapun.

    Contoh fungsi void :

  2. Fungsi Dengan Nilai Balik (Non - Void)

    Fungsi non-void disebut juga function. Disebut non-void karena mengembalikan nilai kembalian yang berasal dari keluaran hasil proses function tersebut .

    Ciri-ciri dari jenis fungsi non void adalah sebagai berikut:
    • Ada keyword return
    • Ada tipe data yang mengawali fungsi
    • Tidak ada keyword void
    • Memiliki nilai kembalian
    • Dapat dianalogikan sebagai suatu variabel yang memiliki tipe data tertentu
    • Sehingga dapat langsung ditampilkan hasilnya
    • Non-void : int jumlah (int a, int b)

    Contoh fungsi non void :

Sumber Referensi :
http://images.redvego.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/Scu63goKCEEAACub3Gc1/8.%20Fungsi.doc?key=redvego:journal:5&nmid=223631013
Buku Pemrograman C++ Karya Budi Raharjo

3 komentar:

Bundet mengatakan...

Rekomendasi Artikel Terkait =>

MENGENAL FUNGSI DALAM C++

defiartha18 mengatakan...

bagus materinta . terimakasih

My blog

mepheph mengatakan...

Posting Komentar

Back to Top